Monday, September 19, 2005

Waiting 4 Tomorrow (2005)

Rilis: Mei 2005
Penerbit: Elex Media Komputindo, Jakarta
Tebal: 162 halaman
Genre: Drama/romance
Waiting 4 Tomorrow adalah novel kedua saya untuk serial Teen’s Heart. Di buku ini, saya nampilin materi yang udah kerap kali ditampilkan di film-film dan buku-buku melodrama kuno Indonesia, yaitu cinta beda status.
Bella, tokoh utama novel ini, adalah seorang ABG jet set yang berwatak “tipikal” orang jet set: judes, nggak ramah, kekanak-kanakan, egois, dan suka meremehkan orang lain. Sedang Bagas, tokoh utama kedua, adalah seorang pemuda sederhana dari pedalaman Temanggung yang “otomatis” harus rendah hati, baik, penyabar, dewasa, dan saleh.

Lewat Emma, sobat Bella yang mantan tetangga Bagas, pemuda dusun ini mendapat pekerjaan sebagai sopir pribadi Bella. Benci atas intervensi sahabatnya, Bella bersumpah Bagas hanya akan betah bekerja seminggu. Sayangnya, sumpah itu berbalik jadi senjata makan tuan ketika Bagas dengan the power of love-nya justru membuat Bella menjadi Bella yang sama sekali lain.
Susahnya, ketika mereka berdua udah saling merasa dekat, sama sekali mereka nggak tau bahwa Emma udah lama memendam simpati yang amat dalam pada sosok Bagas. Dan semua perasaan sayang terpaksa harus dipendam ketika Bagas pergi ke Malaysia untuk berkarier sebagai mekanik tim balap Formula Asia kepunyaan perusahaan telekomunikasi tempat ayah Bella bekerja.
“Kok ending-nya menggantung?”. Begitu komentar teman-teman saya. Emang nggantung, karena Waiting 4 Tomorrow rencananya akan saya bikin jadi trilogi yang mengisahkan jalinan cinta dan persahabatan Bella-Bagas-Emma. Tunggu aja tanggal mainnya!
Buku ini sebenernya naskah kuno saya dari era tahun 1996 lalu. Judulnya Bella. Waktu itu saya masih suka dengerin RCTFM 100.9 pada awal dekade 1990-an dan terkesan pada dua penyiar radio itu, Bella Laksmana dan Emma Amalia (yang ini sekarang kerja di FeMale 96.1 FM bareng Asri Wijaya alias Java Flava!). Sewaktu mau ngirim ke Elex Media, saya menghabiskan waktu hampir 10 jam untuk men-scan halaman-halaman ketikan mesin tik Jowo menjadi file MS Word.
Dalam versi aslinya, Bella akhirnya jadian dengan Bagas dan Emma akhirnya nemu teman baru yang bernama Ekki. Tapi karena ending “semua-akhirnya-dapat-pacar” terlalu wagu dan mirip telenovela, akhirnya tokoh Ekki saya buang dan ending-nya saya bikin menggantung biar beda dari kebanyakan novel-novel teenlit yang selalu “berakhir di jadian”…

4 comments:

Primadonna Angela said...

salam kenal mas wien.. aku kaget lho, kupikir mas wien itu cewek. aku udah baca lho buku yang ini! (punya, malah)

Anonymous said...

sala kenal mas n mau tanya ni ebook nya apa g da iia

wiwien wintarto said...

prima: thank verimach..

anonymous: ada. sedang diproses. tunggu aja!

Marvel Octavian Gunawan said...

Pak saya sudah membaca novel ini 3x namun novel saya hancur kena banjir, saya masih mau membaca ulang.. Kiranya saya bisa mendapatkannya bagaimana?